Sejuk, dingin juga...
Setiap pagi emang gitu kayaknya, embun nya aja masih ada kalau ditelisik di semak dedaunan. Pagi sepagi ini, aku ingin mengutarakan sesuatu. Ini mengenai sosok hati yang lain yang ku sebut 'SAHABAT'. Ku panggil saja dia 'sahabat', sebenarnya dia punya nama.
Terlintas memaknai arti sahabat itu secara general, tanpa memikirkan hal yang lebih mendalam lagi. Berpikir apakah benar 'sahabat' itu ada sebaik dia ? Atau hanya kamuflase kehidupan yang sebenarnya itu sudah jelas hanya sebuah fatamorgana.
Karena Kita Sahabat ..
Kalimat yang sudah umum dan tidak tabu lagi untuk didengarkan di kehidupan rada sumpek ini.
Entah mengapa 'sahabat' ? Aku begitu nyaman ketika berada di sampingmu. Menggerai tawa yang menghapus pelan-pelan kepenatan ku menghadapi hal yang biasa. Terkadang memujiku untuk memberiku kekuatan, dan kau bilang 'jangan menangis'. Tak sengaja kepalaku ini tertidur menyentuh bahumu, itu terkagetkan namun ... #lupakan
Sekarang, ketika engkau acuh padaku. Ketika aku merasa engkau melupakanku, ketika ku sedikit mengeluh - perhatian tak lah kau beri untukku, semua terkesan biasa bagimu. Padahal, aku membutuhkan dirimu. Memberiku ketenangan yang lain, yang lain dari keluarga dan kekasihku. BERBEDA ! Terkadang pikiran malaikat memberiku imajinasi baik tentang dirimu, selalu berusaha berpikir sepositif mungkin. Aku sungguh merindumu, merindumu agar kau lebih dekat dengan ku, SAHABAT. Hanya SAHABAT yang aku mau, tak lebih dan tak kurang.
Kau sahabat untukku, yang ku rebahkan tuk berharap namun pasti.
Kau sosok penyejuk yang selalu ingin ku miliki.
Kau berbicara aku 'wonder', tanpa pernah berpikir aku juga bisa lemah.
Terlalu kaku dan gigu untuk mempertahankanmu, karena aku pikir kau juga tak kan mempertahankanku. Kau lebih memilih menyelesaikan tanjakan hidupmu dg berdiam dirimu sendiri.
Hey 'sahabat'... Aku menyayangimu,
(IS : Mahadewi)
Signed,
0 komentar:
Post a Comment