Dear blogger,
Teringat suatu kalimat dari iklan di TV "Jika kamu ingin melindungi orang yang kamu sayang, maka jagalah dirimu terlebih dahulu". Hmm, mungkin kata-katanya gak tepat seperti itu, tapi maknanya seperti itu :)
Blogger,
Memahami dari makna kalimat tersebut, itu seperti mengingatkan kita betapa penting dan berharganya diri kita. Diri kita yang penuh dengan gemerlap cahaya terang maupun padam (red. sisi baik dan buruk). Diri kita yang sudah terlahir dan menetap di dunia, diberi kesempatan untuk mencintai dan dicintai, memiliki orang yang disayang dan menyayangi. Semuanya terasa bergetar kalau ditelisik lebih lagi, secara manusia punya rasa sensitif yang menggebu jikalau ada rasa yang kita suka, dan tentunya yang tidak disuka.
Blogger,
Hidup itu gak seimbang, kalau kita sendiri gak tahu siapa kita ?
Misalnya AKU, yahh aku - Annisa. Nisa sendiri terkadang tidak terlalu memahami apa maunya nisa, melangkahkan kemana pedulinya nisa. Terhempas dari bayang orang lain, nisa pun sulit untuk mengenal diri nisa sendiri. Bisa dikategorikan, nisa adalah moody (based on mood). Kata teman-temanku (IjoLumut), nisa termasuk orang yang tenang dan lembut. Hmm, gak bermaksud untuk melambungkan pujian mereka. Tapi di sisi lain, nisa bisa menjadi ceriwis dan memalukan. Tapi itu wajarlah, sesuai situasi dan kondisi.
Blogger,
Nisa sulit mengenal diri ku sendiri ketika aku dihadapkan untuk mengontrol perasaan dan jiwaku. Ketika sedih, aku merasa aku terlalu lemah. Ketika senang, aku merasa aku kuat. Nisa juga termasuk orang yang sangat sensitif, "sentuhlah hatiku pelan-pelan". Memahami itu sulit ketika kau telah memiliki, dan ketika tak kau pahami lagi - kehilangan hasilnya.
Pribadi yang menggandakan dirinya ke lingkungan lain jauh lebih sulit untuk diadaptasikan. Kemungkinan satu pribadi memiliki ratusan karakter dalam dirinya, tapi tidaklah mungkin semuanya bergumpal jadi satu dalam suatu kegiatan. Nisa mungkin sulit dimengerti, atau pun sebaliknya. Tapi yang jelas, nisa bangga dan bersyukur dengan diri ini. Nisa adalah Nisa - wanita yang manis dan tangguh (*memotivasi diri).
Blogger,
Memahami dari makna kalimat tersebut, itu seperti mengingatkan kita betapa penting dan berharganya diri kita. Diri kita yang penuh dengan gemerlap cahaya terang maupun padam (red. sisi baik dan buruk). Diri kita yang sudah terlahir dan menetap di dunia, diberi kesempatan untuk mencintai dan dicintai, memiliki orang yang disayang dan menyayangi. Semuanya terasa bergetar kalau ditelisik lebih lagi, secara manusia punya rasa sensitif yang menggebu jikalau ada rasa yang kita suka, dan tentunya yang tidak disuka.
Blogger,
Hidup itu gak seimbang, kalau kita sendiri gak tahu siapa kita ?
Misalnya AKU, yahh aku - Annisa. Nisa sendiri terkadang tidak terlalu memahami apa maunya nisa, melangkahkan kemana pedulinya nisa. Terhempas dari bayang orang lain, nisa pun sulit untuk mengenal diri nisa sendiri. Bisa dikategorikan, nisa adalah moody (based on mood). Kata teman-temanku (IjoLumut), nisa termasuk orang yang tenang dan lembut. Hmm, gak bermaksud untuk melambungkan pujian mereka. Tapi di sisi lain, nisa bisa menjadi ceriwis dan memalukan. Tapi itu wajarlah, sesuai situasi dan kondisi.
Blogger,
Nisa sulit mengenal diri ku sendiri ketika aku dihadapkan untuk mengontrol perasaan dan jiwaku. Ketika sedih, aku merasa aku terlalu lemah. Ketika senang, aku merasa aku kuat. Nisa juga termasuk orang yang sangat sensitif, "sentuhlah hatiku pelan-pelan". Memahami itu sulit ketika kau telah memiliki, dan ketika tak kau pahami lagi - kehilangan hasilnya.
Pribadi yang menggandakan dirinya ke lingkungan lain jauh lebih sulit untuk diadaptasikan. Kemungkinan satu pribadi memiliki ratusan karakter dalam dirinya, tapi tidaklah mungkin semuanya bergumpal jadi satu dalam suatu kegiatan. Nisa mungkin sulit dimengerti, atau pun sebaliknya. Tapi yang jelas, nisa bangga dan bersyukur dengan diri ini. Nisa adalah Nisa - wanita yang manis dan tangguh (*memotivasi diri).
0 komentar:
Post a Comment