Dear blogger, selamat malam ..
Hari ini lagi dan lagi aku menyaksikan serta memahami dengan seksama apa yang sedang terjadi di sekelilingku. Karena memang perjalanan ku hari ini ke kampus bisa dibilang sia-sia secara teknis, baru tiba di kampus udah harus pulang lagi ke rumah setelah mendapat info bahwa dosen ku tak masuk untuk mengajar. Lupakan soal itu!
Namun dibalik itu semua, aku melewati perjalanan total 64km kalau dihitung hari ini (palembang-layo-palembang). Tentunya banyak sekali peristiwa yang terjadi. Apalagi kendaraan yang biasa ku tumpangi ke kampus adalah kendaraan umum berupa bus mahasiswa. Jujur perjalanan hari ini melelahkan, mungkin karena aura dari rumah sudah malas untuk pergi kuliah siang jam 13.30 WIB.
Berangkat sendiri dari rumah jam 10.00 WIB, bermodal niat Bismillah ke kampus. Selama perjalanan, aku bertemu dengan orang-orang baru. Misalnya, kakak pramugara Trans Musi yang memandangku tanpa henti, gadis kecil lincah cantik bersama eyangnya yang duduk di sebelahku, rombongan anak-anak kuliahan yang otomatis kalau sudah kumpul bersama teman-temannya pasti pada rame' dan heboh sendiri, ibu yang mempersilahkanku duduk di bangku lain demi kenyamananku di bus, dan satu rekan kampusku yang tidak ku ketahui nama nya - dimana kami hanya berbicara "dari jurusan mana ?" "semester berapa?" "ke kampus ngapain?".
Jujur hari ini aku merasa berada di antara "KEHIDUPAN SENDIRI" dan "KEHIDUPAN RAMAI". Pagi menjelang siang tadi bawaannya gak mood :( perasaan mau marah dan gak tahu lagi gak nyaman. Semua orang yang kutemui hari ini, semuanya ku hadapi dengan datar. Mungkin karena ada sesuatu yang 'mungkin' masih menggebukan bathin namun reaksi nihil. Hal yang gak jelas yang suka membuatmu marah pada dirimu sendiri.
Terkadang aku belajar dari dedaunan yang jatuh. Mereka tak marah kepada angin. Mereka seolah-olah tahu bahwa mereka itu pasti tumbuh dan jatuh ke tanah, sejajar dengan akar pepohonan. Mereka makhluk Tuhan juga. Mereka bisa, tapi kenapa manusia tidak bisa seperti itu ? Padahal manusia itu adalah makhluk yang paling sempurna diantara ciptaanNYA yang lain. Manusia tetap manusia. Justru dengan 'kesempurnaan' manusia, kita bahkan menjadi ingin lebih dan cendrung bersikap tamak dan sombong. Hal yang ku takutkan salah satunya adalah aku menjadi sombong dan riya'.
Kehidupan itu emang terkadang buat kita suka kesal dengan sekeliling kita. Tapi tak semuanya emang harus diikutin kemarahan itu. Belajar dari daun yang sudah jatuh, namun tetap bersabar. Siklus kehidupan tetap berjalan, ada hilang ada tumbuh. ADIL! Semoga aku bisa menjadi seseorang yang makin bisa memahami makna kehidupan yang Tuhan gariskan melalui peristiwa sekitar, tanpa pernah berpikir untuk melampaui sesuatu hal di luar batas naluri kemanusiaanku. Terimakasih Daun :)
Hari ini lagi dan lagi aku menyaksikan serta memahami dengan seksama apa yang sedang terjadi di sekelilingku. Karena memang perjalanan ku hari ini ke kampus bisa dibilang sia-sia secara teknis, baru tiba di kampus udah harus pulang lagi ke rumah setelah mendapat info bahwa dosen ku tak masuk untuk mengajar. Lupakan soal itu!
Namun dibalik itu semua, aku melewati perjalanan total 64km kalau dihitung hari ini (palembang-layo-palembang). Tentunya banyak sekali peristiwa yang terjadi. Apalagi kendaraan yang biasa ku tumpangi ke kampus adalah kendaraan umum berupa bus mahasiswa. Jujur perjalanan hari ini melelahkan, mungkin karena aura dari rumah sudah malas untuk pergi kuliah siang jam 13.30 WIB.
Berangkat sendiri dari rumah jam 10.00 WIB, bermodal niat Bismillah ke kampus. Selama perjalanan, aku bertemu dengan orang-orang baru. Misalnya, kakak pramugara Trans Musi yang memandangku tanpa henti, gadis kecil lincah cantik bersama eyangnya yang duduk di sebelahku, rombongan anak-anak kuliahan yang otomatis kalau sudah kumpul bersama teman-temannya pasti pada rame' dan heboh sendiri, ibu yang mempersilahkanku duduk di bangku lain demi kenyamananku di bus, dan satu rekan kampusku yang tidak ku ketahui nama nya - dimana kami hanya berbicara "dari jurusan mana ?" "semester berapa?" "ke kampus ngapain?".
Jujur hari ini aku merasa berada di antara "KEHIDUPAN SENDIRI" dan "KEHIDUPAN RAMAI". Pagi menjelang siang tadi bawaannya gak mood :( perasaan mau marah dan gak tahu lagi gak nyaman. Semua orang yang kutemui hari ini, semuanya ku hadapi dengan datar. Mungkin karena ada sesuatu yang 'mungkin' masih menggebukan bathin namun reaksi nihil. Hal yang gak jelas yang suka membuatmu marah pada dirimu sendiri.
Terkadang aku belajar dari dedaunan yang jatuh. Mereka tak marah kepada angin. Mereka seolah-olah tahu bahwa mereka itu pasti tumbuh dan jatuh ke tanah, sejajar dengan akar pepohonan. Mereka makhluk Tuhan juga. Mereka bisa, tapi kenapa manusia tidak bisa seperti itu ? Padahal manusia itu adalah makhluk yang paling sempurna diantara ciptaanNYA yang lain. Manusia tetap manusia. Justru dengan 'kesempurnaan' manusia, kita bahkan menjadi ingin lebih dan cendrung bersikap tamak dan sombong. Hal yang ku takutkan salah satunya adalah aku menjadi sombong dan riya'.
Kehidupan itu emang terkadang buat kita suka kesal dengan sekeliling kita. Tapi tak semuanya emang harus diikutin kemarahan itu. Belajar dari daun yang sudah jatuh, namun tetap bersabar. Siklus kehidupan tetap berjalan, ada hilang ada tumbuh. ADIL! Semoga aku bisa menjadi seseorang yang makin bisa memahami makna kehidupan yang Tuhan gariskan melalui peristiwa sekitar, tanpa pernah berpikir untuk melampaui sesuatu hal di luar batas naluri kemanusiaanku. Terimakasih Daun :)
0 komentar:
Post a Comment