Thursday, July 22, 2010

Fenomena "SIXTH SENSE" alias INDRA KEENAM



dear blogger,
pernah punya lingkungan atau ada keluarga atau kerabat atau teman kamu yang memiliki "sixth sense" alias indra keenam. Nisa lagi tertarik banget nii membahas soal topik hangat kita pagi ini. Biasanya fenomena ini dialami oleh hampir setiap balita, anak kecil atau bahkan juga ada orang dewasa seumuran kita atau orang tua kita.

Kalian tahu khan Cinta Kuya anaknya Uya Kuya, sang mentalist ? Cinta punya acara khusus disalah satu stasiun televisi swasta di Indonesia (Cinta Juga Kuya). Kadang pernah kepikiran gak sih kalau apa yang Cinta bilang itu bener apa gak ? Mungkin gak yya dia tahu semua hal yang emang kadang buat "manusia biasa tanpa kelebihan" kayak kita dijalur keheranan ? Semua balik lagi ke individu masing-masing. Mungkin Cinta adalah salah satu anak dengan "sixth sense" yang emang udah digariskan dlm hidupnya sebelum dia lahir.

Fenomena sixth sense (indra keenam) adalah salah satu yang paling terbaru untuk diberi perhatian cukup lebih.
Sebenarnya "sixth sense" itu hanya rasa yang timbul dlm pikiran manusia, kemudian diaplikasikan dlm lima indra kita (itu menurutku siih). Indra keenam lebih jadi terkait dengan mengingatkan kita untuk bahaya nyata, seperti orang asing mengintai dlm kegelapan, kadang-kadang berkaitan dengan insting seseorang ketika mencoba untuk memilih tindakan yang tepat. Lebih luar biasa, mungkin akan memberitahu kita untuk tidak pergi ke suatu tempat hari itu, seolah-olah entah bagaimana dapat meramalkan kejadian. Tampaknya indra keenam tidak terkait dg alat fisik seperti bola mata, telinga, saraf pencium atau kuncup rasa. Kemampuan untuk merasakan hal-hal di luar kemampuan lima indra yang lain adalah supranatural.



Indra keenam tampaknya tidak termasuk dalam kategori yang sama sebagai 'rasa'. Jadi bingung dehh ? Bagaimana Islam menanggapi soal indra keenam ? Mengenai indera keenam, M Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur'an menerangkan:


… kita masih membutuhkan “sesuatu” di samping akal. Terserah Anda, apa nama “sesuatu” itu. Namailah “indera keenam” sebagaimana filosof dan psikolog menamainya, atau “bisikan atau gerak hati” seperti kata orang kebanyakan, atau “ilham, hidayat, dan firasat” menurut nama yang diberikan agamawan.

Tidak jelas cara kerja “sesuatu” itu, karena datangnya sekejap, sekadar untuk mencampakkan informasi yang diduga “kebetulan” oleh sebagian orang, dan kepergiannya pun tanpa izin orang yang dikunjungi.

Biasanya, “sesuatu” itu mengunjungi orang-orang yang jiwanya dihiasi kesucian, karena Allah tidak akan memberi hidayat kepada orang yang berlaku aniaya (QS Al-Haqarah [2]: 258), kafir (QS Al-Baqarah [2]: 264), bergelimang dosa atau fasik (QS Al-Ma-idah [5]: 108), melampaui batas lagi pendusta (QS A1 Mu’min [40]: 28), pengkhianat (QS Yusuf [12]: 52), dan pembohong (QS Al-Zumar [39]: 3).


Jika memang ada manusia disekeliling kita yang memiliki indra keenam, itu adalah suatu kelebihan yang langka. Kita tidak boleh menstratifikasi mereka "aneh", menanggapi saja tapi jangan terlalu percaya. Ntar malah kita jadi parno kalau diiming-iming sama hal yang berkaitan dg supranatural.


0 komentar:

Post a Comment

Walk Story

Pengikut

Precious Award

Precious Award

 

Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez